Monday, May 11, 2020

KENAPA IKAN SAKIT …?


                                                     KENAPA IKAN SAKIT...?

Bagi pelaku usaha budidaya ikan , serangan hama dan penyakit menjadi momok yang dapat menimbulkan kegagalan dalam usaha.  Tidak sedikit pembudidaya yang merugi ketika ikan yang dibudidakannya mati dalam jumlah besar setelah terserang penyakit. Padahal sudah tidak sedikit uang yang dikeluarkan pembudidaya mulai dari persiapan lahan, penebaran benih hingga pada masa pemeliharaan.
Kenapa Ikan bisa sakit…? Pertanyaan ini muncul ketika pembudidaya menemukan ikan yang dipelihara menunjukkan kondisi yang berbeda dari kondisi ikan yang sehat. 

Penyakit ikan terjadi jika ikan (inang), hidup dalam lingkungan perairan yang kurang sesuai untuk kehidupan ikan, tetapi mendukung patogen untuk memperbanyak diri atau berkembang biak.  Ini akan menyebabkan perubahan secara patofisiologi pada organ-organ tubuh ikan.
Timbulnya serangan penyakit ikan di kolam merupakan hasil interaksi yang tidak serasi antara ikan, kondisi lingkungan dan organisme penyakit.  Interaksi yang tidak serasi ini telah menyebabkan stress pada ikan, sehingga mekanisme pertahanan diri yang dimilikinya menjadi lemah dan akhirnya mudah diserang oleh penyakit.  

Tanda-Tanda Ikan Sakit dan Stres

 1. Perubahan tingkah laku
  • Menyendiri / tidak bergerombol
Ikan yang sakit kebanyakan akan menyendiri, berdiam diri biasanya pada salah satu sudut kolam atau akuarium, tidak responsif terhadap kondisi sekitar dan jarang bergerak.
  • Megap-megap diatas permukaan air
Hal ini dilakukan oleh ikan ketika terjadi masalah dengan kadar oksigen yang dihirup. Biasanya ikan yang seperti ini, terjadi hipoksia (kekurangan oksigen) di dalam tubuh ikan. Hal ini dapat disebabkan oleh terjadinya kerusakan insang atau disfungsi (kegagalan fungsi) pada insang, serta dapat juga diakibatkan oleh kualitas air yang tidak bagus.

  • Ikan sering berada di dasar akuarium
Ikan yang seperti ini disebabkan karena berkurangnya energi di dalam tubuh ikan, sehingga ikan sudah tidak sanggp untuk bergerak. Oleh karenanya ikan akan tetap berada di dasar air dengan tidak melakukan aktivitas.

·       Nafsu makan berkurang
Hal ini akan terlihat pada sisa pakan yang diberikan. Apabila pakan yang diberikan masih banyak tersisa di atas permukaan air, maka dapat disimpulkan ikan mengalami penurunan nafsu makan.

2. Perubahan morfologi (fisik) pada ikan

  • Sirip menguncup (Clamped find)
Sirip yang tidak membuka lebar atau menguncup, dapat disebabkan karena adanya lesi atau luka pada sirip.

·       Pop eye (Bola mata seperti mau keluar)
Ukuran mata yang tidak seimbang dengan postur tubuh, dapat disebabkan oleh pertumbuhan yang terhambat. Selain itu, perubahan pada mata dapat disebabkan karena aktivitas bakteri maupun pemakaian obat-obatan.

·       Abnormalitas (ketidaknormalan) pada sisik, insang atau sirip
Abnormalitas yang biasanya terjadi pada sisik, insang, maupun sirip ini diantaranya yaitu adanya lesi (luka), bintik putih, kemerahan, atau ditemukan adanya parasit seperti kutu jarum. Hal ini dapat disebabkan oleh infestasi dari bakteri, parasit, ataupun jamur.

Faktor Apakah yang Dapat Menyebabkan Ikan Menjadi Sakit?
 1. Kesehatan ikan
Ikan dengan daya tahan tubuh yang tinggi, dapat mencegah masuknya penyakit sehingga akan terhindar dari penyakit yang dapat menyerang ikan. Namun kondisi kesehatan ikan yang buruk, dapat menyebabkan agen patogen dapat dengan mudah menginfeksi tubuh ikan.

 2. Faktor lingkungan
  • Parameter air yang sering berubah
  • Filter tidak memadai
  • Over populasi
  • Over feeding
  • Ikan sering dipindahkan
  • Kolam kotor
 3. Agen penyakit (Patogen)
  • Infeksi Bakteri
  • Infeksi Parasit


  • Infeksi Jamur




  • Virus



Upaya Yang Dapat Dilakukan Untuk Pencegahan Penyakit
Mencegah lebih baik daripada mengobati, selain lebih ekonomis karena terhindar dari kerugian yang besar akibat kematian massal. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Melakukan persiapan lahan yang benar, yaitu pengeringan dan pemupukan. Pengeringan bertujuan untuk memutus siklus hidup penyakit. Dilakukan kira-kira selama tiga minggu sampai dasar kolam retak-retak. Pengapuran digunakan untuk menstabilkan pH tanah dan air serta dapat membunuh bakteri dan parasit. Pemupukan digunakan untuk menyuburkan kolam dan menumbuhkan fitoplankton sebagai pakan alami.
2.  Menjaga kualitas air pada saat pemeliharaan. untuk itu dapat dilakukan treatment probiotik secara teratur 0,3 ppm setiap hari. Probiotik akan mendegradasikan bahan organik, menguraikan gas beracun dan menekan pertumbuhan bakteri merugikan penyebab timbulnya bakteri.
3.   Meningkatkan ketahanan tubuh ikan melalui kekekbalan non spesifik dengan aplikasi imunostimulant secara teratur seperti vitamin,  glukan, dan pemberian probiotik.

REFERENSI:

Anonymous. 2012. Hama dan Penyakit Ikan. Materi Penyuluhan Perikanan. Pusat Penyuluhan KP - BPSDMKP. Jakarta
Elliott, Pippa. 2020. Cara Mengatasi Penyakit Ikan. Didownload dari laman https://id.wikihow.com/Mengatasi-Penyakit-Ikan
Rajapetshop. 2017. Bagaimana Cara Mengetahui Ikan Sakit. Didownload dari laman https://www.rajapetshop.com/en/news/BAGAIMANA-CARA-MENGETAHUI-IKAN-SAKIT









No comments:

Post a Comment