KENAPA IKAN SAKIT...?
Bagi pelaku usaha budidaya ikan ,
serangan hama dan penyakit menjadi momok yang dapat menimbulkan kegagalan dalam
usaha. Tidak sedikit pembudidaya yang
merugi ketika ikan yang dibudidakannya mati dalam jumlah besar setelah
terserang penyakit. Padahal sudah tidak sedikit uang yang dikeluarkan
pembudidaya mulai dari persiapan lahan, penebaran benih hingga pada masa
pemeliharaan.
Kenapa Ikan bisa sakit…? Pertanyaan
ini muncul ketika pembudidaya menemukan ikan yang dipelihara menunjukkan
kondisi yang berbeda dari kondisi ikan yang sehat.
Penyakit ikan terjadi
jika ikan (inang), hidup dalam lingkungan perairan yang kurang sesuai untuk
kehidupan ikan, tetapi mendukung patogen untuk memperbanyak diri atau berkembang
biak. Ini akan menyebabkan perubahan secara patofisiologi pada
organ-organ tubuh ikan.
Timbulnya serangan penyakit ikan di kolam
merupakan hasil interaksi yang tidak serasi antara ikan, kondisi lingkungan dan
organisme penyakit. Interaksi yang tidak serasi ini telah menyebabkan
stress pada ikan, sehingga mekanisme pertahanan diri yang dimilikinya menjadi
lemah dan akhirnya mudah diserang oleh penyakit.
Tanda-Tanda Ikan Sakit dan Stres
1. Perubahan tingkah laku
- Menyendiri
/ tidak bergerombol
Ikan
yang sakit kebanyakan akan menyendiri, berdiam diri biasanya pada salah satu
sudut kolam atau akuarium, tidak responsif terhadap kondisi sekitar dan jarang
bergerak.
- Megap-megap
diatas permukaan air
Hal
ini dilakukan oleh ikan ketika terjadi masalah dengan kadar oksigen yang
dihirup. Biasanya ikan yang seperti ini, terjadi hipoksia (kekurangan oksigen)
di dalam tubuh ikan. Hal ini dapat disebabkan oleh terjadinya kerusakan insang
atau disfungsi (kegagalan fungsi) pada insang, serta dapat juga diakibatkan oleh
kualitas air yang tidak bagus.
- Ikan
sering berada di dasar akuarium
Ikan
yang seperti ini disebabkan karena berkurangnya energi di dalam tubuh ikan,
sehingga ikan sudah tidak sanggp untuk bergerak. Oleh karenanya ikan akan tetap
berada di dasar air dengan tidak melakukan aktivitas.
·
Nafsu
makan berkurang
Hal
ini akan terlihat pada sisa pakan yang diberikan. Apabila pakan yang diberikan
masih banyak tersisa di atas permukaan air, maka dapat disimpulkan ikan
mengalami penurunan nafsu makan.
2.
Perubahan morfologi (fisik) pada ikan
- Sirip
menguncup (Clamped find)
Sirip
yang tidak membuka lebar atau menguncup, dapat disebabkan karena adanya lesi
atau luka pada sirip.
·
Pop
eye (Bola mata seperti mau keluar)
Ukuran
mata yang tidak seimbang dengan postur tubuh, dapat disebabkan oleh pertumbuhan
yang terhambat. Selain itu, perubahan pada mata dapat disebabkan karena
aktivitas bakteri maupun pemakaian obat-obatan.
·
Abnormalitas
(ketidaknormalan) pada sisik, insang atau sirip
Abnormalitas
yang biasanya terjadi pada sisik, insang, maupun sirip ini diantaranya yaitu
adanya lesi (luka), bintik putih, kemerahan, atau ditemukan adanya parasit
seperti kutu jarum. Hal ini dapat disebabkan oleh infestasi dari bakteri,
parasit, ataupun jamur.
Faktor
Apakah yang Dapat Menyebabkan Ikan Menjadi Sakit?
1. Kesehatan ikan
Ikan
dengan daya tahan tubuh yang tinggi, dapat mencegah masuknya penyakit sehingga
akan terhindar dari penyakit yang dapat menyerang ikan. Namun kondisi kesehatan
ikan yang buruk, dapat menyebabkan agen patogen dapat dengan mudah menginfeksi
tubuh ikan.
2. Faktor lingkungan
- Parameter
air yang sering berubah
- Filter
tidak memadai
- Over
populasi
- Over
feeding
- Ikan
sering dipindahkan
- Kolam
kotor
3. Agen penyakit (Patogen)
- Infeksi Bakteri
Upaya Yang Dapat Dilakukan Untuk
Pencegahan Penyakit
Mencegah lebih baik daripada mengobati, selain lebih ekonomis
karena terhindar dari kerugian yang besar akibat kematian massal. Beberapa hal
yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Melakukan persiapan lahan yang benar, yaitu pengeringan dan
pemupukan. Pengeringan bertujuan untuk memutus siklus hidup penyakit. Dilakukan
kira-kira selama tiga minggu sampai dasar kolam retak-retak. Pengapuran
digunakan untuk menstabilkan pH tanah dan air serta dapat membunuh bakteri dan
parasit. Pemupukan digunakan untuk menyuburkan kolam dan menumbuhkan
fitoplankton sebagai pakan alami.
2. Menjaga kualitas
air pada saat pemeliharaan. untuk itu dapat dilakukan treatment probiotik
secara teratur 0,3 ppm setiap hari. Probiotik akan mendegradasikan bahan
organik, menguraikan gas beracun dan menekan pertumbuhan bakteri merugikan
penyebab timbulnya bakteri.
3.
Meningkatkan ketahanan tubuh ikan
melalui kekekbalan non spesifik dengan aplikasi imunostimulant secara teratur
seperti vitamin, glukan, dan pemberian probiotik.
Anonymous. 2012. Hama dan Penyakit Ikan. Materi Penyuluhan Perikanan. Pusat Penyuluhan KP - BPSDMKP. Jakarta
Elliott, Pippa. 2020. Cara Mengatasi Penyakit Ikan. Didownload dari laman https://id.wikihow.com/Mengatasi-Penyakit-Ikan
Rajapetshop. 2017. Bagaimana Cara Mengetahui Ikan Sakit. Didownload dari laman https://www.rajapetshop.com/en/news/BAGAIMANA-CARA-MENGETAHUI-IKAN-SAKIT
No comments:
Post a Comment