Saturday, November 13, 2021

Pembenihan Ikan Koi



I. PENDAHULUAN


Ikan Koi merupakan salah satu jenis ikan hias yang secara genetik masih satu famili dengan ikan Mas yang sama-sama tergolong dalam family Cyprinidae. Karena ikan koi merupakan ikan hias tentunya mempunyai keindahan warna pada kulitnya dan berbeda dengan ikan mas yang tidak banyak corak warna pada kulit.

Gambar 1. Ikan Koi

Di Indonesia ikan jenis ini tergolong banyak penggemarnya terbukti disetiap toko yang kita jumpai terdapat ikan ini, tidak hanya sampai disitu ikan ini juga dapat dijadikan sebagai ikan konsumsi dan ikan kontes bahkan sebagian kolam pancing menggunakan ikan ini menjadi ikan jekpot.

Nenek moyang ikan Koi adalah ikan Mas yang berasal dari Asia Timur, ikan Koi di temukan pada zaman Dinasti China pada tahun 265 SM di China. Sejalan dengan pertumbuhan zaman, ikan Koi sudah menyebar keseluruhan dunia termasuk Indonesia.

Pada zaman sekarang ini ikan Koi menjadi primadona, karna keindahan kulit badannya. Warnanya yang bermacam-macam menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemarnya.

Klasifikasi Ikan Koi (Cyprinus carpio) yaitu sebagai berikut:
Ordo            : Ostariophysi
Sub             : Cyprinoidae
Famili          : Cyprinidae
Sub Famili   : Cyprinidae
Genus          : Cyprinus
Spesies        :   Cyprinus carpio



II. PEMBENIHAN IKAN KOI

1. PERSIAPAN

A.1 Air dan Tempat

Layaknya kita tahu air dan tempat adalah media mutlak untuk budidaya ikan apapun karenanya perlu disiapkan air yang bersih serta steril di dalam bak pemijahan yang telah kita siapkan yakni: bak semen ukuran 2,5 x 3 m dengan ketinggian bak minimal 50 cm, dan di isi air minimal 25 cm yang sudah di endapkan 1 malam, dan bila memungkinkan diaerasi.

Sebenarnya, ikan koi mudah beradaptasi dan bisa tinggal di manapun, semisal kolam dari tanah, kolam beton, dan akuarium.

Namun, kamu harus menghindari menempatkan ikan koi dalam kolam yang terbuat dari terpal. Idealnya, ikan koi tinggal dalam kolam plesteran seukuran 3×6 meter dengan kedalaman 60 cm dan ketinggian air 40 cm.

Kolam juga harus terkena sorot sinar matahari agar ikan koi sehat. Selain itu, kamu tidak bisa memasukkan induk ikan koi begitu kolam selesai dibuat. Kamu harus menunggu semen kolam kering, barulah masukkan air ke dalam kolam tersebut.

Setelah mengendapkan air selama 24 jam, baru kamu bisa memasukkan ikan koi ke dalam kolam tersebut. Untuk menghilangkan bau semen saat kolam baru dibuat, taruhlah pelepah pisang di kolam tersebut.


Gambar 2. Media Pemijahan

A.2 Tempat penempel telur(Subtrat)
            
Tempat/Media penempel telur ikan Koi yang paling peraktis adalah Enceng Gondok (Eichornia Crassipes). Sebelum di pakai sebagai Subtrat, terlebih dahulu akar enceng gondok di sucihamakan, untuk membersihkan enceng gondok dari bakteri ataupun hama.


Gambar 3. Enceng Gondok


2. SELEKSI INDUK
            
Induk sangat menentukan kualitas larva karna induk yang akan dipijahkan haruslah sehat,cukup umur dan sudah matang Gonad. Seleksi indukan baiknya dilakukan pada pagi hari.

Ciri-ciri umum indukan ikan koi berkualitas adalah sebagai berikut :
  1.  Umur indukan jantan dan betina yang dikawinkan matang, setidaknya menginjak 2 tahun;
  2.  Jenis ikan koi yang dikawinkan harus sama;
  3.  Bentuk tubuh ideal, yaitu memiliki lekukan dan jika dilihat dari atas seperti torpedo;
  4.  Ikan koi berenang secara tenang, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat;
  5.  Ikan berwarna cerah dan kontras;
  6.  Di dalam kolam, gerak ikan gesit dan tidak banyak diam.
Ciri yang lebih spesifik berdasarkan jenis kelamin indukan adalah sebagai berikut :

A. Induk Jantan

Dilihat dari bentuk fisik biasanya bentuk badan induk jantan lebih ramping dan lebih panjang. Ciri jantan yang matang Gonad bila bagian perut bawah diurut ke arah lubang genital akan keluar cairan berwarna putih susu.

B. Induk Betina

Induk Betina biasanya badan lebih pendek dilihat nampak lebih tegap dan besar di bagian perut, dan yang sudah masak Gonad biasanya bila bagian perut bawah di urut akan keluar cairan berwarna kuning bening, namun jika hanya kita raba bagian perut lembek serta lubang genital nampak kemerah – merahan.



Gambar 4. Induk Ikan Koi

3. PROSES PEMIJAHAN 

Cara memijahkan atau cara mengawinkan ikan koi sebenarnya tidak sulit, tetapi kamu harus memperhatikan detail langkahnya. 
  1. Pertama, siapkan induk jantan sekira 3-5 ekor. Tujuannya adalah berjaga-jaga jika ada induk jantan yang tidak sehat. 
  2. Kemudian masukkanlah induk betina terlebih dulu ke dalam kolam, sekira pukul 16.00. 
  3. Sekira 3-5 jam setelah memasukan induk betina, masukkanlah induk jantan. 
  4. Biasanya, proses perkawinan terjadi pada tengah malam. 
Gambar 5. Proses Pemijahan Ikan Koi
 
Telur nantinya akan menempel pada kakaban pada pagi hari. Setelah proses perkawinan, pisahkan induk dari kolam tersebut agar telur selamat dan tidak dimangsa induk sendiri.


4. PEMELIHARAAN  TELUR IKAN

Ikan Koi tergolong ikan air tawar yang tidak memelihara telur-telurnya, karenanya sesudah sistem pemijahan selesai dan telur-telur telah terlihat menempel pada substrat, induk ikan Koi diangkat atau dikeluarkan supaya induk ikan tidak memakan telurnya sendiri.


Gambar 6. Telur Ikan Koi

Telur-telur ikan Koi akan menetas setelah lebih dari 48 jam. Berikut hal yang harus kamu perhatikan saat penetasan telur ikan koi :
  1. Pastikan suhu air tetap terjaga antara 27-30 derajat Celcius.
  2. Jika suhu terlalu dingin, larva akan lama menetas. Sebaliknya, jika suhu terlalu panas, larva malah akan membusuk.
  3. Kakaban harus terendam air agar telur menetas secara baik.
  4. Telur akan menetas dalam waktu sekira 48 jam.
  5. Jangan langsung memberi makan karena larva masih memiliki cadangan makanan untuk    bertahan 3-5 hari.
  6. Setelah 5 hari, berilah pakan hidup, semisal kutu air yang telah disaring.
  7. Jika ikan koi sudah sepanjang 1,5 cm, berikanlah pakan cacing sutra.

5. PEMELIHARAAN  LARVA

Anak ikan yang baru menetas disebut larva, larva harus dipelihara dengan baik dan benar sesuai kebutuhannya. Kita semua tahu banyak sekali pembudidaya pemula yang gagal dalam menangani larva, semua terjadi karna kurang memahami apa kebutuhannya. Untuk memenuhi kebutuhan Larva agar tetap hidup sehat kita harus perhatikan :

  • AIR (Suhu dan PH nya) = (Suhu air 25 – 30º - PH air ± 7)
  • MAKANAN  (makanan harus diberikan tepat waktu). 
  • HAMA (Hama harus dibasmi tepat sasaran).

URAIAN

1. Air 
        Kualitas air sangat menentukan dalam pertumbuhan larva
  • Suhu air yang baik adalah = 25 – 30º 
  • PH air yang baik adalah = ± 7
2. Makanan larva

Larva yang baru menetas tidak harus di beri makan, pada hari berikutnya baru di beri makan berupa kuning telur yang sudah di rebus atau kutu air yang di saring sampai beberapa hari. Jika ikan koi sudah cukup besar, kamu bisa memberikan pakan kutu air yang tidak disaring, cacing sutra, dan artemia.
Selanjutnya anak ikan (Larva) di lepas di kolam  pendederan.

3. Penanggulangan hama pada larva

Di tempat pemijahan larva yang baru menetas masih sangat rentang dengan hama, untuk menanggulanginya cukup dengan menyiramkan minyak tanah ke kolam hingga rata permukaan air kolam.


6. PEMISAHAN IKAN KOI

Setelah ikan mulai membesar, pindahkanlah ke kolam yang terpisah dari larva dan anak ikan koi. Kamu bisa memindahkan seekor ikan koi ke kolam ikan koi dewasa ketika umurnya sudah tiga bulan. Salah satu cara ternak ikan koi agar berhasil adalah membatasi jumlah ikan koi dalam satu kolam. Jangan karena ingin mendapat untung yang banyak, kamu memaksakan banyak ikan berkumpul di satu kolam.
        
Dalam kolam seukuran 3 x 4 meter dengan kedalaman 60 cm, hanya boleh diisi maksimal oleh 250 ekor ikan koi. Jika jumlah ikan koi terlalu banyak, bukannya untung, pertumbuhannya malah akan terhambat.

7. MENJAGA KUALITAS AIR KOLAM

Untuk menjaga kualitas ikan koi, kamu juga harus menjaga kualitas air kolam. Selain memastikan sirkulasi air berjalan baik, kamu harus memperhatikan agar kolam tidak keruh.

Kolam bisa keruh karena kotoran yang dikeluarkan ikan koi di dalam kolam. Kamu juga harus mengganti 10% air kolam seminggu sekali. Hal yang perlu kamu ingat adalah jangan sampai mengganti seluruh air dalam kolam, karena ikan akan memerlukan waktu adaptasi. Pergantian air secara keseluruhan dapat membuat ikan koi stres.
        
Selain itu, kamu juga perlu ingat bahwa kondisi air dapat memengaruhi warna ikan koi sebanyak 20 %. Warna ikan nantinya akan memengaruhi kualitas dan harga pasaran ikan.

Langkah budidaya ikan koi yang terakhir adalah menjaga kadar keasaman kolam. Tingkat keasaman kolam yang baik untuk ikan koi adalah pada level 6,5 sampai 8,5. Selain itu, jika menggunakan kolam dari semen, gunakanlah pelepah pisang untuk melapisi permukaan semen. Hal ini diperlukan untuk menghilangkan bau semen yang dapat membuat ikan koi mabuk.

Biasanya, agar seekor ikan koi bisa dipanen atau dibeli, kita harus menunggu hingga ikan berumur tiga sampai lima bulan.



III. PENUTUP


Ikan koi sebenarnya bukan jenis ikan baru di Indonesia. hanya saja waktu itu koi kalah populer bila dibandingkan dengan mas koki. Keduanya masih merupakan kerabat karena termasuk dalam famili Cyprinidae. Koi (Cyprinus carpio) berkumis sedangkan mas koki asli bentuknya mirip koi hanya saja tanpa kumis, yaitu Carassius auratus.

Namun dengan perkembangan zaman sekarang ini ikan Koi berkembang dengan pesat, karena sebagian besar petani ikan dan juga para hobiis yang ada di Indonesia sudah benyak yang membudidayakan. Hal ini dikarenakan budidaya ikan Koi mudah dilakukan dan mempunyai harga jual yang tinggi.
        
Meski sekarang koi sudah populer, tapi tidak semua hobiis paham akan ikan cantik ini sebab tidak jarang mereka terkecoh dengan ikan mas lauk yang berwarna. Memang repot, karena antara ikan mas lauk dengan ikan Koi kedua-duanya dari spesies Cyprinus carpio. Dan mungkin tidak bisa terlalu disalahkan benar apabila para hobiis (terutama pemula) menganggap bahwa koi adalah ikan mas lauk yang berwarna.