I. PENDAHULUAN
Pandemi Covid 19 telah berdampak pada sejumlah lini kehidupan manusia. Sebut saja sektor pangan misalnya, jika tidak dilakukan langkah mitigasi secara dini, tidak menutup kemungkinan akan berdampak serius diwaktu yang akan datang.
Menghadapi efek pandemi yang tidak bisa dipandang sebelah mata, masyarakat perlu mempersiapkan diri apabila suatu saat dituntut untuk bisa memproduksi pangan secara mandiri.
Sistem akuaponik merupakan salah satu sistem budidaya yang mengkombinasikan dua jenis budidaya yaitu budidaya ikan (akuakultur) dan budidaya tanaman (agrikultur) dalam satu sistem. Dengan sistem ini masyarakat dapat memenuhi kebutuhan gizi dari ikan dan tanaman sayuran dengan hanya memanfaatkan lahan pekarangan.
Akuaponik merupakan salah satu sistem pertanian yang memadukan budidaya perikanaan dan budidaya tanaman khususnya sayuran tanpa media tanah (hidroponik). Sistem ini banyak digunakan masyarakat perkotaan untuk menghemat lahan dengan mendapatkan dua manfaat sekaligus. Dengan memilih berakuaponik, maka kita akan dapat memanen 2 hasil sekaligus dalam satu waktu yaitu ikan dan sayuran segar.
Penelitian akuaponik telah dimulai sejak tahun 1971, namun mulai berkembang pada tahun 1980-an. Akuaponik berasal dari suku kata aquakultur dan hidroponik. Aquakultur merupakan budidaya ikan, sedangkan hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa tanah, jadi akuaponik adalah sistem pertanian yang memanfaatkan kotoran ikan sebagai sebagai nutrisi bagi tanaman dan memanfaatkan tanaman sebagai pengendali kualitas air bagi ikan.
Uniknya, sistem ini memungkinkan untuk dilakukannya budidaya tanaman serta ikan secara bersamaan, dalam satu tempat dan satu waktu. Mengapa ikan diperbolehkan digabung bersama tanaman dalam satu media? Karena nantinya ikan akan mengeluarkan kotoran berupa nutrisi yang akan diserap oleh tanaman secara langsung. Sementara itu, ikan mendapatkan air yang telah dimurnikan oleh tanaman.

Dalam sistem akuaponik, suplay nutrisi berasal dari kotoran ikan yang dipelihara dalam kolam. Teknik ini memungkinkan siklus Nitrogen terjadi, dimana kolam ikan akan menghasilkan kandungan amoniak yang tinggi, pompa pada sistem akan mengalirkan amoniak pada tanaman dan bakteri akan mengubah amoniak menjadi Nitrogen yang baik untuk tanaman. Sayuran akan mengekstrak nitrogen dari air, membuat air tersebut aman untuk dikembalikan kembali ke dalam kolam. Siklus ini terjadi berulang, dimana ikan yang menyediakan nutrisi dasar untuk bakteri, bakteri yang akan menyediakan nutrisi untuk tanaman, dan tanaman bertindak sebagai biofilter agar air kembali ke kolam ikan dengan bersih. Bertani dengan sistem akuaponik ini perlu disiapkan pakan ikan dan benih sayuran.Sistem perkebunan akuaponik memiliki banyak manfaat bila dibandingkan dengan sistem pertanian tradisional. Beberapa manfaat budidaya sistem akuponik adalah berikut ini:
- Hemat air karena menggunakan 90% lebih sedikit air daripada budidaya tanaman berbasis tanah.
- Mampu menghasilkan sayuran, buah, atau ikan sekaligus untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun untuk tujuan komersial yang menghasilkan keuntungan.
- Sayuran dan ikan yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik dan bebas dari bahan kimia atau residu pupuk anorganik, maupun pestisida kimia. Jadi, media tanam ataupun budidaya akuaponik dapat disebut sebagai media tanam organik. Ikan pun tidak memerlukan antibiotik.
- Akuaponik menghemat lahan secara efisien dan tidak memerlukan banyak tempat karena sayuran dan ikan yang dibudidayakan dapat disatukan pada satu tempat atau lokasi.
- Akuaponik juga dapat ditempatkan dalam ruangan. Dengan penggunaan pencahayaan dalam ruangan, tanaman Anda dapat tumbuh sepanjang tahun.
- Meminimalkan limbah air.
- Selain untuk aplikasi komersial, akuaponik telah menjadi tempat pembelajaran yang populer bagi masyarakat maupun siswa-siswa kejuruan perikanan tentang biosistem terpadu.
- Populasi tanaman organik yang dapat ditanam 10 kali lipat lebih banyak. Dengan akuaponik tanaman dapat ditanam dengan kerapatan tinggi dengan sistem terapung di atas air.
- Pemeliharaan yang mudah, tidak memerlukan penyiangan, terbebas dari hama tanah dan tidak memerlukan penyiraman.
II. KOMPONEN AKUAPONIK
Setiap sistem akuaponik mencakup komponen dasar agar bekerja secara optimal. Ada 7 komponen dasar akuaponik yang perlu Anda ketahui.
1. Ikan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan hanya mengambil 40% – 50% gizi dari makanan yang dimakan. Kotoran ikan mengandung sisa-sisa makanan yang masih mengandung nutrisi dan dipercaya mampu menjadi pupuk alami yang dapat menyuburkan tanaman.
Dalam akuaponik, sirkulasi dilakukan pada air kolam ikan untuk mengalirkan air yang mengandung kotoran ikan ke arah filter. Kemudian filter menyaring dan mengubah kotoran ikan dan aliran air akan menuju tanaman.
2. Tanaman
Akuaponik tidak memanfaatkan air tanah untuk mendapatkan nutrisi. Zat gizi yang diperlukan oleh tanaman didapatkan di air, yang dialirkan dari kolam menuju akar tanaman.
3. Bakteri atau siklus nitrogen
Siklus nitrogen pada sistem akuaponik adalah perubahan zat amonia dari kotoran ikan, menjadi zat nitrit yang kemudian dimanfaatkan tanaman sebagai nutrisi tumbuh. Perubahan ini dibantu oleh adanya filter pada instalasi akuaponik.
Terdapat dua jenis filter yang paling umum digunakan, yaitu biofilter dan filter mekanis. Teknik biofilter dilakukan dengan menggunakan bakteri. Agar bakteri dapat berkembang biak dengan baik, dibutuhkan media tumbuh kembang bakteri dan perkembangan bakteri membutuhkan waktu sekitar 1 – 3 minggu. Lalu contoh biofilter adalah bioball.
Sementara itu, filter mekanis dilakukan untuk menyaring kotoran ikan yang bersifat padat agar air menjadi bersih. Salah satu filter mekanis adalah japanese mat.
4. Tangki
Sebagian orang menggunakan tangki akuaponik secara vertikal, namun ada juga yang mengaturnya horizontal. Hal ini tergantung pada ruang atau lahan
yang tersedia. Salah satu hal yang juga penting dipertimbangkan adalah tersedia cukup air untuk ikan, karena semakin banyak air akan semakin baik, sehingga ikan memiliki ruang untuk berenang dengan nyaman.
5. Pompa
Sistem akuaponik membutuhkan aerator untuk menyediakan oksigen bagi ikan dan pompa untuk mengirimkan air dari tangki ikan ke sistem filtrasi. Pilih pompa yang tahan lama, karena biasanya pompa akuaponik menyala dalam 24 jam.
6. Media tanam
Media tanam yang digunakan untuk akuaponik adalah batu kerikil atau batu sungai, rockwool, sekam, dan hidrogel. Di antara beberapa media tanam ini, hidrogel termasuk media tanam yang ramah lingkungan karena dapat terurai dan membusuk serta memiliki Ph betral yang baik untuk perkembangan tanaman.
7. Cahaya
Faktor pencahayaan juga penting. Posisikan akuaponik Anda di area yang sering mendapatkan sinar matahari alami.
III. JENIS TANAMAN DAN IKAN AKUAPONIK
Tanaman yang dapat tumbuh secara akuaponik adalah tanaman sayuran sebagai berikut :
1. Kangkung
Tanaman sayuran ini tumbuh secara alami di rawa-rawa dan juga sawah bertanah basah.
Oleh sebab itu, kangkung sangat cocok untuk ditanam di akuaponik. Anda bisa panen hanya dalam waktu satu bulan saja.
2. Selada
Selada punya sifat yang mirip dengan kangkung, yaitu mudah tumbuh di media air.
Tak heran jika banyak orang yang memilih sayuran satu ini untuk ditanam dengan metode akuaponik. Anda bisa panen selada dalam kurun waktu satu bulan setelah masa tanam.
3. Cabai.
Harga cabai bisa menyentuh angka Rp 100.000 per kilogram pada waktu-waktu tertentu. Untuk mencegah pengeluaran yang membengkak sebaiknya Anda punya tanaman cabai sendiri di rumah. Dengan metode akuaponik, Anda bisa mulai memanen cabai sejak umurnya mencapai 80 hari.
Untuk jenis ikan yang cocok dengan sistem akuaponik ini adalah jenis ikan lele, patin dan
nila. Ketiga jenis ikan ini terbukti memiliki tingkat survival rate yang cukup tinggi, bagus pertumbuhannya dan masa pemeliharaan yang tidak terlalu lama.
Lele (Clarias Scopoli) merupakan jenis ikan yang bersifat karnivora, hidup pada air kolam dengan suhu 20-30C, pH 6.5-8, waktu panen 2-3 bulan.
Patin (Pangasius) merupakan jenis ikan yang bersifat karnivora Omnivora, hidup pada air kolam dengan suhu 25-30C, pH 7-8, waktu panen 4-5 bulan.
Nila/Nile Tilapia (Oreochromis Niloticus) Hidup pada air kolam dengan suhu 25-30C, pH 7-8, waktu panen 4-6 bulan.
IV. ALAT DAN BAHAN MEMBUAT AKUPONIK
Untuk melakukan budidaya akuaponik tidak memerlukan alat yang mahal, tetapi kita dapat menggunakan barang-barang yang ada di sekitar kita. Adapun alat yang digunakan dalam budidaya akuaponik yaitu :
1. Pompa aquarium
2. Gabus filter bekas akuarium
3. Paralon
4. Sumbu kompor
5. Botol/gelas bekas air mineral
6. Sekam/batu
V. LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT AKUPONIK
Langkah-langkah yang ditempuh untuk bisa membuat sistem budidaya akuaponik adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan kolam yang telah disi dengan ikan
2. Pembuatan wadah untuk tanaman
Untuk menaruh tanaman, digunakan pipa paralon yang di diberi lobang diatasnya sesuai dengan ukuran wadah tanaman. Pada ujung paralon dibuat lubang kecil sebagai tempat untuk mengalir kan air ke kolam ikan. Lubang tempat mengalirnya air tersebut dibuat agak ke tengah paralon sehingga walaupun listrik pada air masih tetap ada di dalam paralon sehingga tanaman tidak layu.
3.Penyemaian Benih
Benih disemai pada tray atau wadah semai. Gunakan benih yang tingkat germinasinya diatas 80%. Media semai yang baik dan umum digunakan adalah rockwool. Rockwool sangat praktis karena memiliki daya serap air yang tinggi dan steril, tetapi karena rockwool masih sulit didapatkan bisa diganti dengan gabus filter aquarium atau spon. Jika bibit telah cukup umur dan tumbuh baik, pindahkan bibit ke media tanam.
4. Menyiapkan pot tanaman
Wadah tanaman dapat menggunakan pot/gelas khusus untuk tanaman hidroponik, atau membuat pot dari botol plastik bekas dengan memberi sumbu kompor atau kain resapan di bawah pot sebagai alat untuk resapan airnya.
5. Jika benih tanaman sudah mulai tumbuh, atau sudah mempunyai dua daun maka tanaman sudah bisa dipindahkan ke paralon yang dibuat Untuk media tanamnya bisa digunakan gabus filter bekas aquarium ataupun sekam.
6. Setelah tanaman dimasukkan ke dalam paralon, kemudian pada kolam dipasangkan pompa aquarium, dimana selang dari pompa aquarium tersebut dimasukkan ke dalam paralon sehingga air dari kolam ikan mengalir ke dalam paralon dan kembali ke kolam ikan lagi.
7. Bila pertumbuhannya baik, tanaman dapat dipanen dalam satu bulan, sedangkan ikan nila dapat dipanen dalam waktu 5-6 bulan.
VI. PENUTUP
Perawatan budidaya ikan dan tanaman akuaponik memerlukan kejelian. Berikut ini sejumlah tips budidaya ikan dan tanaman dengan akuaponik.
a. Tips budidaya tanaman akuaponik
Dalam sistem akuaponik, pemupukan diperlukan untuk pertumbuhan tanaman secara terus menerus melalui air yang dialirkan dari kolam yang mengandung bahan-bahan organik dari sisa-sisa pakan ataupun metabolisme ikan. Hal ini perlu dikontrol setiap hari agar pasokan lancar dan pengeluaran air di bak pemeliharaan tanaman tidak kurang. Selain itu, Anda juga perlu menjaga tanaman agar tetap tegak.
b. Tips budidaya ikan akuaponik
Pertimbangkan kerapatan ikan. Terlalu sedikit ikan berarti sedikit makanan untuk tanaman, sedangkan terlalu banyak ikan akan membuat ikan saling berebutan oksigen, menjadi kelaparan, dan tingkat stres ikan menjadi tinggi.
Saat memberi makan ikan, ikan harus bisa makan semua makanannya dalam waktu sekitar 5 menit. Beri pakan ikan dengan makanan yang berkualitas untuk mendapatkan hasil maksimal. Periksa kualitas air. Jika tingkat amonia atau nitrit menjadi terlalu tinggi untuk periode tertentu, maka dapat membuat ikan sakit bahkan mati.
DAFTAR PUSTAKA
Erawati, Baiq Tri Ratna. 2021. Mengenal Budidaya Sayuran Dengan Sistem Aquaponik. Didownload dari laman https://ntb.litbang.pertanian.go. id/index.php/info-teknologi/1960-mengenal-budidaya-sayuran-dengan-sistem-aquaponik
Fatmawati. 2018. Sistem Budidaya Aquaponik. Didownload dari laman https://pertanian. pontianakkota.go.id/artikel/49-sistem-budidaya-aquaponik.html
Nugroho E. dan Sutrisno. 2008. Budidaya Ikan dan Sayuran Dengan Sistem Akuaponik. Penebar Swadaya. Jakarta
Raharjo, Rasbi Musabah. 2019. Sistem Budidaya Aquaponik. Didownload dari laman http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/88138/Sistem-Budidaya-Aquaponik/
Rumah.com. 2020. Aquaponik: Cara Mudah Budidaya Tanaman dan Ikan di Halaman Rumah. Didownload dari laman https://www.rumah.com/panduan-properti/aquaponik-30303
Urban Hidroponik. 2016. Jenis Ikan Terbaik untuk Kolam Akuaponik, Haruskah Lele?. Didownload dari laman http://www.urbanhidroponik.com /2016/08/jenis-ikan-air-tawar-akuaponik-sederhana.html