Thursday, June 17, 2021

Budidaya Ikan Dalam Ember

 



I.  LATAR BELAKANG


Keterbatasan lahan kerap menjadi masalah ketika seseorang ingin mencoba usaha budidaya ikan (pembesaran ikan).  Dengan  lahan  yang  sempit, calon pembudidaya kerap kali dihadapkan pada sulitnya memilih wadah budidaya, teknologi budidaya dan ikan yang tepat untuk dibudidayakan. Seiring perkembangan teknologi budidaya ikan, belakangan mulai populer di masyarakat apa yang disebut dengan budidaya ikan dalam ember atau Budikdamber. Melalui cara ini, kita bisa melakukan budidaya ikan sekaligus bercocok tanam secara aquaponik dan yang pestinya menjadi solusi untuk masalah lahan sempit.


Budikdamber merupakan temuan dari dosen budidaya perikanan dari Politeknik Negeri Lampung, Juli Nursandi. Melalui teknik ini, kita bisa memelihara ikan tanpa terhalang oleh ukuran lahan yang terbatas. Hal ini tidak terlepas dari hasil pengamatannya dimana dewasa ini perkembangan penduduk di Indonesia terus meningkat, luas lahan tidak mengalami penambahan dan relatif stagnan bahkan berkurang, sehingga dapat dikatakan pertambahan penduduk dan luas lahan merupakan perbandingan terbalik. Permintaan lahan yang dipakai sebagai perluasan pemukiman, pertokoan, perluasan jaringan sarana dan prasarana umum lainnya pada akhirnya lahan pertanian produktif banyak beralih fungsi, termasuk di dalamnya lahan untuk pemeliharaan ikan. 

Budikdamber mengadaptasi teknik YuminaBumina yang merupakan teknik budidaya yang memadukan antara ikan dan sayuran serta buah-buahan. Pada budidaya YuminaBumina dikenal empat sistem, yaitu: rakit, aliran atas, aliran bawah serta pasang surut. Pada sistem aliran atas ini distribusi air dilakukan lewat atas ke setiap wadah media tanam sehingga nutrisi yang berasal dari limbah budidaya dapat tersebar merata ke setiap batang tanaman. Untuk membuat sistem aliran atas diperlukan bahan seperti: bak ikan, wadah media tanam, saluran air, pompa air, media tanam (batu apung), ikan (lele) dan tanaman (kangkung, pakcoy, tomat dan terong ungu).

Model akuaponik mini ini mengintegrasikan budidaya ikan dan sayuran sekaligus pada lahan yang terbatas. Teknologi vertiminaponik lebih menguntungkan dibandingkan dengan teknik budidaya konvensional. Budidaya sistem akuaponik pada prinsipnya menghemat penggunaan lahan dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan hara dari sisa pakan dan metabolisme ikan. Sistem ini merupakan budidaya ikan yang ramah lingkungan.



II. JENIS IKAN DAN TANAMAN UNTUK BUDIKDAMBER


Ikan yang cocok untuk diternak dalam ember adalah jenis yang tahan terhadap kadar oksigen rendah. Misalnya seperti :

Ikan lele

Ikan yang satu ini paling akrab dengan lidah masyarakat Indonesia. Bukan hanya lezat, ikan lele juga termasuk omnivora, sehingga mudah dalam perawatannya. Ikan ini tahan terhadap penyakit dan kerap dimanfaatkan sebagai penjaga kualitas air. Keuntungan lain untuk memelihara ikan lele adalah pemeliharaan yang tergolong singkat, yakni sekitar 3-4 bulan. Nah, yang perlu kita waspadai, lele memiliki sifat kanibal yang bisa memakan sesamanya. Jadi pastikan membeli bibit lele dengan ukuran yang seragam, ya.

Ikan patin 

Ikan patin tidak membutuhkan air mengalir agar bisa tumbuh dengan baik. Mereka bahkan cenderung bisa beradaptasi dengan kondisi air yang kurang baik. Hewan nokturnal ini punya cita rasa lezat dan memiliki daging yang lembut serta sedikit duri. Membudidakan ikan patin di ember akuaponik juga bisa digunakan sebagai ide usaha. Pasalnya, patin memiliki harga jual yang cenderung tinggi, dan pembudidayaan tidak lama. Sama seperti lele, patin sudah bisa dipanen di usia 3-4 bulan. Tidak hanya itu, patin juga bisa menjadi pasokan pupuk untuk tanaman akuaponik kita.

Ikan gabus

Ikan Gabus ini punya organ khusus bernama organ ‘labirin’. Organ tersebut memungkinkan ikan Gabus bernafas langsung dari udara, tanpa melalui air terlebih dahulu. Organ ini mirip sekali dengan organ milik ikan Lele dan ikan Betok, hanya saja organ yang dimiliki ikan Gabus lebih primitif. Jadi jangan heran, jika kamu menemukan ikan ini sedang ‘berjalan di daratan’. Jika di alam liar, ia bakal berjalan ketika musim kemarau dan malam hari. Dengan organ labirin tersebut, ikan Gabus tidak punya masalah berarti ketika berjalan di darat, mengingat ia bisa bernafas dari udara secara langsung.

Ikan gurame

Tekstur dagingnya yang padat dan gurih membuat ikan gurame menjadi santapan favorit di restoran. Sekarang kita bisa mendapatkannya dengan harga yang lebih murah. Caranya dengan membudidayakan ikan gurame sendiri di ember akuaponik. Namun meski sama-sama cocok dibudidayakan dalam ember, ikan yang satu ini membutuhkan waktu pemeliharaan yang cukup lama. Ikan gurame baru bisa dipanen pada usia 5-6 bulan.  Kelebihan ikan gurame adalah pemeliharaannya yang cukup mudah dan tidak rewel dalam hal pakan. Ikan gurame menyukai perairan yang tidak terlalu dalam dan aliran airnya tidak deras. Namun agar pertumbuhannya dapat optimal, ikan gurame membutuhkan suhu yang rendah.

Ikan betok

Ikan betok/papuyu memiliki banyak keunggulan dibandingkan ikan-ikan lokal lainnya, dapat hidup dalam kondisi perairan yang minim oksigen, karena memiliki kemampuan dalam mengambil oksigen di permukaan air, memiliki toleransi terhadap perubahan pH yang cukup luas dengan kisaran pH 3-8 dan mampu hidup dalam kondisi perairan yang hampir kering.

Ikan sepat

Sama seperti dua rekan ikan perairan rawa (betok dan gabus) ikan sepat pun punya keunggulan yang kurang lebih sama dengan betok dan gabus. Mampu berkembang dan bertahan hidup dalam kondisi perairan yang minim oksigen.

Sementara untuk jenis ikan lain, masih perlu dilakukan kajian lebih lanjut untuk melihat ketahanannya dalam lingkungan yang minim oksigen.


Sementara untuk tanaman yang bisa ditanam tergantung pada jenis media yang digunakan.  Apabila menggunakan media arang, jenis tanaman yang bisa dibudidayakan di antaranya adalah:

Kangkung


Genjer

Bayam Brazil.


Sementara apabila menggunakan media rancangan Juli, yakni media AKT (arang, kain, tanah) menurutnya semua jenis tanaman bisa dibudidayakan. Seperti sawi, pakcoy, kangkung, cabai, genjer dan tomat.



III. TEKNIK BUDIKDAMBER


1. Alat & Bahan yang Diperlukan

a. Ember 80 liter

b. Arang batok kelapa

c. Gelas plastik

d. Benih lele ukuran 5-12 cm sejumlah 60-100 ekor

e. Tang

f. Kawat kecil yang bisa dibengkokkan

g. Bibit kangkung

h. Solder



2. Langkah Budidaya Ikan dalam Ember

Pertama-tama yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan gelas dan potongan kangkung.

Caranya:

a. Lubangi gelas plastik 10-15 buah dengan solder.

b. Potong kangkung, sisakan bagian bawah.

c. Masukkan kangkung ke dalam gelas, kemudian isi gelas dengan arang batok kelapa antara            50 sampai 80 persen ukuran gelas.

d. Potong kawat kurang lebih 12 cm dan buat model kait yang bisa dijadikan pegangan gelas            di  ember.

e. Selanjutnya, kamu harus mempersiapkan media untuk Budikdamber.

f. Isi air 60 liter, diamkan kurang lebih 1-2 hari.

g. Masukkan bibit ikan, diamkan 1-2 hari.

h. Rangkai gelas kangkung di pinggir ember


Nah, agar ikan dan sayuran tumbuh dengan maksimal maka ember perlu diletakkan di tempat yang terkena matahari. Biasanya, kangkung akan mulai terlihat tumbuh pada hari ke-3.



IV.  PERAWATAN IKAN DAN SAYURAN SELAMA BUDIKDAMBER


Membudidayakan ikan dan sayuran tentu tak selesai begitu saja setelah semua diletakkan dalam ember. Kamu perlu melakukan perawatan rutin agar keduanya tumbuh dengan baik dan bisa dipanen untuk konsumsi.


Untuk kangkung, pastikan kamu selalu mengecek kondisi daunnya setiap hari. Jika ada kutu di daun kangkung maka segera buang daun atau batang karena kangkung akan keriting dan mati.

Sedangkan untuk ikan lele, berikan pakan 2-3 kali sehari dengan waktu yang rutin. Untuk pakan yang diberikan sendiri, kamu harus mengikuti tabel berikut ini:


                                        Ukuran Ikan Pakan yang Diberikan

                                             5-7 cm   Pf800

                                             10 cm          Pf100

                                    Lebih dari 12 cm  781-2, 781-1, 781


Lakukan penggantian air saat nafsu makan ikan menurun, air berbau busuk, dan ikan menggantung (kepala di atas, ekor di bawah). Namun baiknya kamu melakukan penggantian air atau sipon (penyedotan kotoran di dasar ember dengan selang) setiap 10-14 hari sekali.

Panen kangkung pertama dapat kamu lakukan 14 - 21 hari sejak tanam. Sementara untuk panen ikan lele, bisa kamu lakukan dalam 2 bulan jika benih yang digunakan bagus.


V. TIPS MENGGANTI AIR


Selama proses pembesaran ikan dalam ember kualitas dan kuantitas air dalam ember perlu dipantau secara berkala.  Beberapa tanda air dalam ember perlu dilakukan penggantian apabila :

1. Nafsu makan ikan menurun

2. Air berbau busuk

3. Ikan menggantung (kepala di atas ekor di bawah)


Penggantian air dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Ganti air (penyedotan kotoran di dasar ember dengan selang). Dilakukan 10 -14 hari sekali,

2. Penyedotan 5 – 8 liter, bisa lebih atau keseluruhan bila perlu

3. Mengganti dengan air bersih

4. Menambahkan air setinggi leher ember untuk kangkung yang membersar  karena kangkung                    memerlukan lebih banyak air.


VI. PANEN SAYUR DAN IKAN


Dengan teknik Budikdamber, panen kangkung pertama dapat dilakukan 14-21 hari sejak tanam. Caranya adalah dengan memotong kangkung dan menyisakan bagian bawah tunas untuk pertumbuhan kembali. Panen umumnya bisa berjarak 10-14 hari sekali dan tanaman dapat bertahan kurang lebih 4 bulan. 

Untuk panen ikan lele dapat dilakukan dalam 2 bulan bila benih bagus dan pakan baik. Tingkat ketahanan hidup lele dengan cara ini berkisar 40-100 persen,

VII. ANALISA USAHA



Asumsi:

Pembuatan 5 unit budikdamber.

Masa pakai ember 3 tahun.

Masa budidaya selama 3 bulan.

Setiap ember menghasilkan 3 kg ikan.

Tanaman lain berasal dari penyiraman menggunakan air dalam ember, tapi penanaman di luar                  budikdamber.

Biaya investasi dan produksi serta pendapatan untuk 3 bulan.



SUMBER PUSTAKA


Abdullah, Agus A. 2020. Mau Budidaya Ikan, tapi Lahannya Sempit? Di-budikdamber aja!. Didownload dari laman https://samudranesia.id/mau-budidaya-ikan-tapi-lahannya-sempit-di-budikdamber-aja/

Hanifah. 2020. Belajar Budikdamber, Yuk! Teknik Budidaya Ikan & Tanaman Yang Viral Namun Bermanfaat. Didownload dari laman https://www.99.co/blog/indonesia/teknik-budikdamber -lele/

Laras. 2020. 5 Jenis Ikan yang Cocok Dibudidayakan di Ember Akuaponik. Didownload dari laman https://berkeluarga.id/ 2020/10/28/5-jenis-ikan-yang-cocok-dibudidayakan-di-ember-akuaponik/

Susetya, Ipanna Enggar, dkk. 2018. Aplikasi budikdamber (budidaya ikan dalam ember) untuk Keterbatasan lahan budidaya di kota medan. Didownload dari laman File:///c:/users/user/ downloads/4165-article%20text-13118-1-10-20200612.pdf